Jakarta, 17 April 2021- Perum Perumnas telah menyelesaikan proses konstruksi struktur teratas untuk proyek hunian Samesta Mahata Serpong pada tower Cattleya. Hunian yang terintegrasi transportasi KRL dan berlokasi di Stasiun Rawabuntu, Tangerang Selatan ini telah mencapai tahap tutup atap atau topping off, Sabtu (17/4/2021).
Menteri BUMN, Erick Thohir dan Menteri PUPR, Basoeki Hadimoeljono beserta jajaran juga turut menyaksikan prosesi topping off Tower Cattleya, Samesta Mahata Serpong yang digelar secara terbatas.
Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, menuturkan di tengah pandemi covid yang masih berlangsung, Perumnas selalu berkomitmen mengedepankan pelayanan publik dalam penyediaan hunian terjangkau dan strategis bagi masyarakat. “Hingga saat ini, progress konstruksi tidak mengalami perlambatan meskipun di tengah suasana pandemi covid,” tutur Budi.
Adapun proses penutupan atap ini merupakan momen yang bersejarah bagi Perumnas karena merupakan topping off untuk hunian terintegrasi transportasi pertama di Indonesia.
“Topping off kali ini pun menjadi topping off bersejarah bagi kami Perumnas karena menjadi hunian terintegrasi transportasi pertama di Indonesia yang telah kami selesaikan secara tahap konstruksi setinggi 34 lantai dan 743 unit,” jelas Budi.
Di lain itu, Samesta Mahata Serpong rencananya akan dibangun dalam 2 tahap terdiri dari 3.632 unit hunian dengan tipe unit studio, 2 bedroom dan 2 bedroom+. Difasilitasi dengan area komersil seperti modern retail, cafe dan coffee shop, restaurant dan lainnya. Fasilitas penunjang lainnya pun kami sesuaikan dengan konsep milenial seperti adanya wall climbing, jogging track, yoga space, meeting space, game dan music area, serta spot area yang instragamable dan sarana peribadatan.
Hunian yang tepat berada di lahan Stasiun Rawabuntu ini tidak hanya terintegrasi transportasi KRL saja, tetapi juga berada di akses pintu masuk tol Serpong – Jakarta dan jalan utama Tangerang Selatan juga mengedepankan pemanfaatan moda transportasi umum seperti bis dan angkutan perkotaan. Ke depannya, hunian ini pun akan terkoneksi langsung dengan LRT menuju Bandara Soekarno-Hatta dan perpanjangan jalur MRT dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Rawabuntu.
Konsep hunian seperti ini tentu akan sangat cocok dengan generasi milenial yang aktivitasnya serba cepat dan sangat mobile dalam kesehariannya.
“Terlebih tempat hang out yang kami sediakan ber-konsep cozy dan kekinian yang akan menarik perhatian generasi milenial ini” tutur Budi.
Perumnas tetap pada komitmennya dalam menyodorkan beragam inovasi dan gebrakan dengan mengetengahkan konsep hunian terintegrasi yang tidak hanya dibalut pada tipe hunian rumah susun yang terdapat pada lokasi Stasiun Tanjung Barat Jakarta yang dinamai Samesta Mahata Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina Depok yang dinamai Samesta Mahata Margonda; tetapi juga pada tipe hunian rumah tapak yang terdapat pada lokasi Samesta Parayasa Bogor, dan kawasan Nusa Dua Bekala Medan.
Lain dari itu merupakan misi kami untuk menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, oleh karenanya kami menyediakan slot sekitar 20% unit hunian subsidi di setiap proyek Perumnas, dan juga berlaku di proyek Samesta Mahata Serpong ini.
Budi meyakini bahwa hunian Samesta Mahata Serpong yang diusung Perumnas ini akan menjadi hunian yang mempunyai manfaat besar.”Konsep terintegrasi dengan moda transportasi umum KRL ini akan memudahkan penghuni berpergian, terhindar dari macet, biaya transportasi yang murah, serta mengurangi tingkat polusi berkendara”, papar Budi.
Untuk selalu menjadi yang terdepan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah juga mengikuti dinamika pasar kami tidak hanya fokus pada hunian terintegrasi semata kami juga menawarkan konsep revitalisasi yang akan membidik kota-kota besar di Indonesia. Seperti contoh Proyek Revitalisasi kami yang ada di Sukaramai Medan dan juga proyek revitalisasi kami di Kemayoran Jakarta yang mana dalam waktu dekat akan dilaksanakan groundbreaking. Pada prinsipnya tujuan kami adalah untuk merumahkan masyarakat Indonesia dengan hunian yang layak dan terjangkau. Oleh karenanya dukungan semua pihak kami butuhkan untuk dapat mewujudkan langkah kecil kami ini, tidak hanya sebagai kepanjangtanganan pemerintah dalam penyedia perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rumah tetapi juga tetap agile pada dinamika industri properti, tutup Budi.